Jika anda berpikir untuk membuat studio musik maka yang anda pikirkan adalah membuat ruangan kedap suara agar suaranya tidak mengganggu orang lain atau tetangga rumah. Namun sebelum membuat ruangan studio musik, mari kita bahas mengenai elemen apa saja yang harus ada? Maka disini kami akan membahas pembuatan peredam suara stduio musik, sistem akustik suara studio musik, sistem interior dan kelistrikan serta jal lainya, termasuk usaha bisnis rental studio musik agar anda faham dalam memulai pembuatan studio musik ini.
ELEMEN KEDAP SUARA STUDIO MUSIK
Faktor penting dalam membuat studio musik adalah ruangan kedap suara atau ruangan dengan bahan peredam suara. Tujuannya untuk mencegah suara keluar ruangan atau masuk ke dalam ruangan ketika rekaman. Pemahaman masyarakat umum tentang bahan peredam suara adalah bahan yang dapat mengurangi kebocoran suara di sebuah ruangan. Bahan peredam suara tersebut dapat juga mengurangi pantulan suara di dalam ruangan. Bahan peredam suara yang umum digunakan untuk keperluan tersebut adalah: rockwool, glasswool, karet busa, gabus dan sebagainya.Tetapi sayangnya pemahaman peredam suara tersebut di atas kurang tepat sehingga menyebabkan permasalahan kegagalan pekerjaan dalam mengatasi kebocoran suara ataupun penyerapan pantulan suara.
Fungsi Utama Kedap Suara :
Kedap suara studio yang efektif melakukan dua hal penting:
1. Membuat suara di luar masuk studio Anda
2. Membuat suara di dalam studio Anda tidak terdengar di luar studio
Pertama, itu akan membuat studio Anda lebih tenang dengan mencegah suara-suara eksterior seperti mobil, blower daun, pesawat terbang, anjing menggonggong, dll.
Kedua, itu akan membuat Anda tetap berhubungan baik dengan keluarga Anda yang mungkin tidak ingin mendengar Anda bekerja ketika mereka ingin menonton TV atau bersantai.
Dan jangan lupa tetangga Anda, terutama jika Anda tinggal di apartemen atau kondominium!
Ada faktor ketiga yang sering diabaikan:
Menyimpan suara DI DALAM studio Anda – terutama kipas komputer dan suara pendingin udara – agar tidak masuk ke rekaman Anda. Dengan meluangkan waktu untuk memahami peredam suara, Anda akan menuai hasilnya dengan lingkungan kerja yang lebih bahagia untuk Anda, keluarga, dan tetangga Anda.
Ini adalah contoh dari apa yang bisa terjadi ketika Anda mengabaikan sisi kedap suara dari studio rumah Anda.
Perbedaan Antara Kedap Suara Dan Dinding Akustik Ada perbedaan besar antara dinding kedap suara dan akustik: Blok kedap suara suara yang tidak diinginkan keluar dari studio Anda dan keluar dari rekaman Anda. NAMUN, p dinding akustik seperti panel akustik, diffuser, dan perangkap bass membuat studio Anda terdengar lebih baik dengan meningkatkan akustik ruangan. Akustik yang lebih baik menghasilkan rekaman yang lebih baik. Anda membutuhkan kedap suara dan suara akustik untuk membuat studio musik yang bisa digunakan.
Menurut pak Joko Sarwono (Sumber. https://jokosarwono.wordpress.com/page/3/), Bahan kedap suara atau peredam suara atau Sound Proofing Material secara fungsional digunakan untuk menghalangi energi suara keluar ruangan atau masuk ke ruangan. Bahan ini diperlukan untuk ruangan-ruangan yang fungsinya tidak boleh diganggu oleh bising dari luar ruangan (misalnya studio rekaman, studio TV, ruang konser, dsb) atau yang fungsinya menghasilkan suara dengan energi yang besar sehingga tidak diinginkan untuk mengganggu mereka yang berada di luar ruangan (ruang Home Theater, ruang Drum, dsb). Ciri utama bahan ini tentu saja tidak boleh menjadi penghantar energi suara (mekanik) yang baik atau dengan kata lain tidak mudah bergetar bila terpapar energi akustik (suara) atau mengubah energi suara tersebut menjadi energi bentuk lain saat melintasinya, atau dengan kata lain sesedikit mungkin meloloskan energi suara yang melewatinya.
Kinerja bahan peredam suara ini akan dipengaruhi oleh frekuensi suara yang memaparinya, dalam artian sebuah bahan dengan ketebalan tertentu akan menjadi bahan kedap suara yang baik di frekuensi tinggi tetapi buruk pada frekuensi rendah, atau sebaliknya. Kalau dibayangkan sebagai sebuah ember, bahan kedap suara adalah ibarat dinding ember yang tidak memiliki kebocoran (air tetap tinggal di dalam ember). Penggunaan bahan ini adalah untuk kebutuhan orang yang berada dalam ruangan sekaligus yang berada di luar ruangan. Besaran akustik yang mewakili kinerja bahan ini adalah Rugi-rugi Transmisi atau Transmission Loss (TL, fungsi frekuensi) dan terkadang diwakili oleh besaran angka tunggal Sound Transmission Classs (STC), atau besaran lain yang sejenis misalnya Rw. Semakin tinggi STC, pada umumnya semakin baik bahan tersebut bekerja menahan energi suara (dengan catatan, spektrum TL nya perlu diperhatikan, karena STC hanya dihitung berdasarkan frekuensi 125 – 4000 Hz, sehingga tidak menunjukkan kinerja di luar range frekuensi tersebut).
Cara terbaik untuk mencegah masalah kebisingan adalah membangun ruang dengan bahan bangunan yang dapat mengurangi kebisingan. Bahan-bahan untuk mengurangi kebisingan in telah banyak kita temui di pasar tinggal kita pandai-pandai memilih apa yang kita mau sesuai dengan kebutuhan kita. Cara lain untuk ruangan kedap suara adalah dengan menghias dengan perabotan permukaan kasar, permukaan kasar menyerap suara, tidak seperti permukaan halus yang memungkinkan gelombang suara untuk perjalanan bolak-balik. Menerapkan tekstur yang spray akustik atau bahan kasar lainnya untuk langit-langit, misalnya, dapat membantu sebuah ruangan kedap suara. Dinding juga dapat diperlakukan hal yang sama untuk membantu membuat ruang kedap suara. Hal ini biasanya melibatkan teknik memaku pada beberapa jenis materi yang berat yang dapat memblokir gelombang suara yang menabraknya. Contoh materi yang dapat meredam suara antara lain karpet atau selimut untuk panel peredam suara , kemudian bahkan kardus kartonpun dapat digunakan untuk peredam suara yang bagus. Pintu dan jendela juga dapat menjadi sumber kebisingan. Kamar dengan pintu-masalah terkait dapat lebih kedap suara jika weatherstrips diterapkan pada kesenjangan sekitar pintu atau dengan membeli sebuah pintu yang solid. . Yang berhubungan dengan kebisingan jendela dapat dikurangi dengan membeli vinil berbingkai atau panel jendela ganda. Jika solusi mencari yang lebih murah mungkin dengan menggantung tirai di jendela mungkin cukup membantu dalam mengurangi suara yang masuk.
Karena pada prinsipnya untuk melakukan peredam suara /noise blocking bukan hanya perlu dilakukan penyerapan energi suara namun ada beberapa prinsip yang harus dibangun untuk membuat noise barrier yang baik. Peredam suara ( noise barrier ) adalah suatu sistem yang merupakan kumpulan dari berbagai prinsip sehingga membentuk suatu fungsi yaitu fungsi noise control ( pengendalian kebisingan).
Peredam suara (noise barier) dan penyerap suara (sound absorbing) adalah dua hal berbeda yang sering kita temui. Namun keduanya memiliki hubungan erat untuk membuat ruangan berperedam suara. Pemahaman masyarakat umum tentang bahan peredam suara adalah bahan yang dapat mengurangi kebocoran suara di sebuah ruangan. Bahan peredam suara tersebut dapat juga mengurangi pantulan suara di dalam ruangan. Bahan peredam suara yang umum digunakan untuk keperluan tersebut adalah: rockwool, glasswool, karet busa, gabus dan sebagainya.Tetapi sayangnya pemahaman peredam suara tersebut di atas kurang tepat sehingga menyebabkan permasalahan kegagalan pekerjaan dalam mengatasi kebocoran suara ataupun penyerapan pantulan suara.
Studio musik untuk latihan umumnya bisa bermacam alat musik yang digunakan, mulai dari alat musik gitar, alat musik drum, alat musik keyboard, bass, piano, dan sebagainya. Bisa jadi dalam latihan ini cuma ada satu atau dua alat musik saja alias tidak full band. Untuk membuat peredam alat musik latihan ini prinsipnya tetap sama yaitu menjaga kekedapan suara bahan material kedap suara atau bahan material peredam suara yang digunakan agar suara tidak bocor keluar atau bisa mengganggu keluar ruangan.
Kesalahpahaman Umum Kedap Suara
Berikut ini beberapa mitos kedap suara yang sering ditanyakan orang:
• Menggunakan Karton / Kasur Telur
Seperti yang telah Anda pelajari, satu-satunya cara nyata untuk menghentikan suara memasuki ruangan adalah melalui penambahan massa, redaman, decoupling, dan penyerapan.
Karton telur tidak memiliki massa nyata dan karenanya tidak akan membantu dalam peredaman suara.
TAPI, mereka dapat membantu akustik ruangan Anda dengan menyerap dan menyebarkan frekuensi tinggi (tautan ke artikel akustik).
• Menggunakan Busa Peredam Suara
Saya melihat pertanyaan ini di banyak ulasan dan forum Amazon:
“Bisakah saya menggunakan busa kedap suara untuk kedap suara kamar saya?”
Sama seperti karton telur, busa tidak memiliki massa yang cukup untuk melakukan banyak hal dalam hal kedap suara. Tetapi produk busa akustik bekerja sangat baik untuk penyerapan suara frekuensi tinggi dan menengah.
• Menggunakan Karpet di Dinding
Sama seperti karton telur, karpet di dinding akan membantu penyerapan suara. Karpet tidak memiliki massa yang cukup untuk menyediakan peredaman suara yang substansial.
NAMUN, karpet di lantai (dengan bantalan) efektif mengurangi suara yang melewati lantai ke ruangan di bawah. Jadi memang ada beberapa penggunaan kedap suara ketika diterapkan di lantai.
• Menggunakan jerami
Menariknya, bal jerami memang membuat bahan kedap suara yang efektif dan memiliki manfaat menyerap suara juga. Tapi kecuali studio Anda keluar di pertanian, dan Anda suka tampilan dan baunya, apakah Anda benar-benar ingin bal jerami di studio Anda ??
ELEMEN AKUSTIK SUARA STUDIO MUSIK
Nah elemen yang tak kalah penting dalam membuat studio musik adalah elemen akustik suara, yaitu akustik suara dalam ruangan. Jika pembahasan mengenai peredam suara sudah dibahas diatas maka konsep penyerap suara adalah Sound Absorbing berfungsi untuk mengambil energi suara yang berlebihan di dalam ruangan. Target utamanya adalah, energi pantulan dalam ruangan dikurangi sesuai dengan kebutuhan. Bahan ini digunakan apabila ruangan diinginkan untuk memiliki level waktu dengung sesuai dengan kebutuhan atau ruangan yang diinginkan untuk tidak memiliki energi pantulan yang besar (misalnya studio musik, ruang home theater, ruang bioskop, ruang kelas, ruang seminar, ruang rawat inap, kamar hotel, dsb).
Ada berbagai tipe bahan ini, misalnya tipe bahan berpori (untuk suara dengan frekuensi menengah sampai tinggi), tipe panel (frekuensi menengah-rendah), tipe resonator (frekuensi rendah), tipe perforasi mikro (frekuensi tertentu). Penggunaan bahan ini semata untuk kebutuhan pengguna di dalam ruangan, agar mendapatkan medan suara sesuai dengan fungsi ruang (misalnya ruang bioskop harus memiliki permukaan penyerap yang dominan karena diharapkan pengguna mendengarkan suara langsung saja dari loudspeaker terpasang, sedangkan ruang konser simphony memerlukan bahan penyerap sesedikit mungkin karena diharapkan energi suara dari panggung bertahan selama mungkin tanpa mengurangi intelligibilitynya).
Besaran yang digunakan untuk menunjukkan kinerja bahan ini adalah koefisien absorbsi (alpha), yang memiliki nilai 0- 1, 0 menunjukkan tidak ada energi suara yang diambil oleh bahan, sedangkan 1 menunjukkan seluruh energi suara yang datang ke permukaan bahan akan diambil seluruhnya dan tidak dikembalikan ke ruangan. Bahan yang ada di pasaran memiliki alpha antara 0 dan 1 (fungsi frekuensi tentu saja). Bahan penyerap suara tidak mungkin berdiri sendiri sebagai bahan kedap suara, tetapi bisa dikombinasikan dengan bahan kedap suara untuk meningkatkan kinerja kedap suara, yaitu dalam sistem material multi lapisan (sandwich panel), misalnya double gypsum-double gypsum bisa ditingkatkan kinerja kedapnya dengan menyisipkan rockwool diantara kedua lapisan sehingga menjadi double gypsum-rockwool-rongga udara-double gypsum.
Akustik suara ruangan berkaitan erat dengan proses penjernihan suara dalam ruangan, terutama agar suara bisa terengar jelas, tidak merusak telinga pendengarnya. Maka tata akustik suara memiliki 3 elemen penting yang harus diperhatikan. Elemen itu adalah elemen pemantul, elemen penyerap dan elemen penyebar suara.
1. Elemen Pemantul (Reflector)
Elemen ini pada umumnya digunakan apabila ruang memerlukan pemantulan gelombang suara pada arah tertentu. Ciri utama elemen ini adalah secara fisik permukaannya keras dan arah pemantulannya spekular (mengikuti kaidah hukum Snellius: sudut pantul sama dengan sudut datang).
2. Elemen Penyerap (Absorber)
Elemen ini digunakan apabila ada keinginan untuk mengurangi energi suara di dalam ruangan, atau dengan kata lain apabila tidak diinginkan adanya energi suara yang dikembalikan ke ruang secara berlebihan. Efek penggunaan elemen ini adalah berkurangnya Waktu Dengung ruang (reverberation time). Ciri utama elemen ini adalah secara fisik permukaannya lunak/berpori atau keras tetapi memiliki bukaan (lubang) yang menghubungkan udara dalam ruang dengan material lunak/berpori dibalik bukaannya, dan mengambil banyak energi gelombang suara yang datang ke permukaannya. Khusus untuk frekuensi rendah, elemen ini dapat berupa pelat tipis dengan ruang udara atau bahan lunak dibelakangnya.
3. Elemen Penyebar (Diffusor)
Elemen ini diperlukan apabila tidak diinginkan adanya pemantulan spekular atau bila diinginkan energi yang datang ke permukaan disebarkan secara merata atau acak atau dengan pola tertentu, dalam level di masing-masing arah yang lebih kecil dari pantulan spekularnya. Ciri utama elemen ini adalah permukaannya yang secara akustik tidak rata. Ketidakrataan ini secara fisik dapat berupa permukaan yang tidak rata (beda kedalaman, kekasaran acak, dsb) maupun permukaan yang secara fisik rata tetapi tersusun dari karakter permukaan yang berbeda beda (dalam formasi teratur ataupun acak). Energi gelombang suara yang datang ke permukaan ini akan dipantulkan secara no spekular dan menyebar (level energi terbagi ke berbagai arah). Elemen ini juga memiliki karakteristik penyerapan.
Pada ruang (akustik) riil, 3 elemen tersebut pada umumnya dijumpai. Komposisi luasan per elemen pada permukaan dalam ruang akan menentukan kondisi medan suara ruang tersebut. Bila Elemen pemantulan menutup 100 % permukaan, ruang tersebut disebut ruang dengung (karena seluruh energi suara dipantulkan kembali ke dalam ruangan). Medan suara yang terjadi adalah medan suara dengung. Sebaliknya, apabila seluruh permukaan dalam tertutup oleh elemen penyerap, ruang tersebut menjadi ruang tanpa pantulan (anechoic), karena sebagian besar energi suara yang datang ke permukaan diserap oleh elemen ini. Medan suara yang terjadi disebut medan suara langsung. Medan suara ruang selain kedua ruang itu dapat diciptakan dengan mengatur luasan setiap elemen, sesuai dengan fungsi ruang.
Peredam suara merupakan suatu hal penting didalam desain akustik, dan dapat diklasifikasikan menjadi 4 bagian [19, Trihandoko], yaitu : (1) Material berpori (porous materials), (2) Membran penyerap (panel absorbers), (3) Rongga penyerap (cavity resonators), dan Manusia dan furnitur.
1. Material berpori (porous material), seperti bahan akustik yang umum digunakan, yaitu mineral wool, plester akustik, sama seperti karpet dan bahan gorden, yang dikarakterisasi dengan cara membuat rajutan yang saling mengait sehingga membentuk pori yang berpola. Pada saluran dan rongga yang sempit dan saling merekat inilah terjadi perubahan energi, dari energi suara menjadi energi vibrasi, kalor atau perubahan momentum. Daya penyerapan atau peredaman dari suatu jenis material adalah fungsi dari frekuensi. Penyerapan relatif rendah pada frekuensi rendah dan meningkat terhadap ketebalan material. Absorpsivitas frekuensi rendah dapat ditingkatkan dengan cara melapisi material sehingga menambah ketebalannya. Mengecat plaster dan tile, secara varial akan menghasilkan efektivitas reduksi yang cukup besar.
2. Membran penyerap (panel absorber): lembar bahan solid (tidak porus) yang dipasang dengan lapisan udara dibagian belakangnya (air space backing). Bergetarnya panil ketika menerima energi suara serta transfer energi getaran tersebut ke lapisan udara menyebabkan terjadinya efek penyerapan suara. Sama halnya separti material berpori, yang berfungsi sebagai peredam suara, yaitu merubah energi suara menjadi energi vibrasi dan kalor. Membran penyerap sangat efisien pada frekuensi rendah. Penambahan porous absorber pada bagian ruang kosong antara ruang panil dan dinding akan lebih jauh meningkatkan efisiensi dari penyerapan frekuensi rendah.
3. Rongga penyerap (cavity resonator), rongga udara dengan volume tertentu dapat dirancang berdasarkan efek resonator Helmholzt. Efek osilasi udara pada bagian leher (neck) yang terhubung dengan voulume udara dalam rongga ketika menerima energi suara menghasilkan efek penyerapan suara, menyerap energi suara paling efisien pada pita frekuensi yang sempit di dekat sumber gaungnya. Peredam jenis ini biasanya dalam bentuk elemen tunggal, seperti blok beton standar dengan rongga yang ditempatkan didalamnya; bentuk lain terdiri dari panil yang berlubang-lubang dan kisi-kisi kayu dengan selimut absorbsi diantaranya. Selain memberikan nilai estetika arsitektur, sistem yang baru saja dijelaskan (bentuk kedua) memberikan absorbsi yang berguna untuk rentang frekuensi yang lebih lebar daripada kemungkinan yang diberikan oleh elemen tunggal berongga (struktur sandwich).
4. Penyerapan suara tiap benda diberikan oleh manusia, meja, kursi dan furnitur kayu. Furnitur kayu termasuk didalamnya adalah kursi dan meja. Untuk kondisi dimana terdapat banyak orang dengan meja dan kursi (seperti dapat kita temukan di dalam ruang kelas dan ruang kuliah), akan lebih cocok jika digunakan peredaman per orang dan per benda dari furnitur yang diberikan daripada peredaman oleh manusia saja dengan menentukan jumlah dan distribusi peredam jenis ini, dapat dimungkinkan untuk merancang kelakuan waktu gaung terhadap frekuensi untuk memperoleh hampir semua lingkungan akustik yang diinginkan. Hal ini juga dapat memungkinkan untuk merancang sebuah ruangan dimana karakteristik gaungnya dapat diubah dengan cara menggeser atau merubah posisi panil dimana posisi permukaan berpengaruh terhadap sifat peredaman yang berbeda. Selama waktu gaung optimum bergantung terhadap fungsi ruangan, dengan cara ini dapat dimungkinkan untuk merancang sebuah ruangan serba guna (multipurpose rooms). Bagaimanapun, cara seperti ini akan lebih efektif untuk menekan biaya dan memberikan solusi yang fleksibel, khususnya di dalam ruangan yang besar.